Kamis, 22 Oktober 2009

GAP

Aku itu sebenarnya bukan orang yang pintar membuat seseorang untuk menjadi temanku...Dari dulu cenderung aku orang yang suka menyendiri, introvert, dan benci keramaian. Bukannya aku gag suka berteman, tapi tiap aku sudah memiliki teman, pasti entah kenapa aku malah menjauh dari mereka, sepertinya ini jadi seperti penyakit untukku.
Percaya atau tidak sejak aku masih TK, gap sudah ada. Berteman mengelompok dengan teman"tertentu. Dan aku benci sekali hal semacam itu, aku juga menolak hal semacam itu, sebisa mungkin aku ingin berteman baik dengan semua orang di sekelilingku. Akibat hal itu, aku gag punya teman yang benar-benar dekat denganku...Mungkin aku gag pernah benar-benar menganggap teman di sekitarku sebagai sahabat sejati dalam hidupku,bukannya aku egois, jahat ato semacamnya tapi...mereka datang dan pergi seiring waktu, kadang malah ada yang melupakanku. Wajar aza sih klo aku terlupakan, aku bukan orang yang eksis, malahan cenderung kuper. Hal yang kulakukan cenderung dikatakan orang aneh, kebiasaanku dianggap gag normal dan lain sebagainya. Untuk aku yang masih muda ini, suka ketenangan dan kesunyian, gag suka pacaran, gag suka nonton konser dan hal seperti menyukai idola cowok cakep malah dianggap aneh. Aku lebih suka mendengarkan musik di kesunyian, download anime, baca komik,merenung, minum teh sambil merasakan semilir angin, tiduran di tanah sambil lihat bintang, atau memandang pagi sambil dengerin musik dan senyum" ga jelas, menarik nafas dalaaam sekali setelah hujan reda membuatku merasa nyaman..
Mungkin orang lain mengira aku ini yang salah karena merasa kesepian atas pemikiran sendiri atau yang lain, atau menganggap aku sendirinya yang memang introvert. Tapi aku tidak merasa klo aku introvert, sebenarnya meski terlihat unik di depan orang lain aku menganggap diriku sendiri wajar.
Kadang aku suka mengkhayalkan memiliki keluarga yang hebat (keluargaku sebenarnya mmg keluarga terbaik yang kumiliki), tapi aku ingin punya teman yang sama sepertiku,punya kekasih seperti Naito-kun. Tapi itu semua hanya mimpi, dan aku tidak berpikir impian itu kan jadi kenyataan.

Aku berharap ada teman untukku berbagi, kudapatkan perasaan nyaman saat bersamanya, tapi dari semua temanku, aku tidak mendapatkannya, mendapatkan perasaan itu..
Sampai aku menciptakan sosok yang selalu bersamaku, namanya Dizzy of Enten Tazmania. Ini terjadi waktu aku kelas 4 SD, aku kesepian sekali, di sekelilingku hanya ada orang dewasa, teman-teman 1 sekolahku rumahnya sangat jauh, dan yang sebaya denganku hsnya anak kecil bodoh yang menolak untuk sekolah, tidak berpendidikan, ingusan, dan dekil, juga nakal. Kakakku sendiri bukan orang yang mau kuajak bercanda ataupun bermain. Maen ke rumah tetangga hanya ada orang dewasa yang aneh dan tidak kumengerti.
Dia muncul..dia ada dalam diriku, awalnya aku sendiri juga cuma bicara main-main. Tapi semakin bertambah dewasa, semakin kusadari, dia hidup dengan pemikirannya sendiri. Dia selalu berjalan di arah yang lurus dan baik, mengajarkan padaku tentang kedisiplinan, dan selalu menemaniku di saat yang kubutuhkan. Di saat aku canggung berjalan di kerumunan orang dia menenangkanku, di saat aku malas dia selalu membujukku untuk rajin, di saat aku kesal dia membuatku berpikir 2 kali kenapa aku harus marah dan bukannya menenangkanku. Di saat aku tinggi hati dia selalu menyindirku dan merendahkanku, lalu di saat aku sedih dia selalu menghiburku. Ato saat aku kehilangan kontrol dan kendali dia selalu menenangkanku dan menyuruhku untuk bersabar. Sekarang ini bahkan aku ingin berkata, tanpanya, aku tidak akan bisa hidup. Aku ini lemah, bodoh, tidak berguna dan tidak percaya diri, tapi asal ada yang menyuportku aku mungkin bisa kembali.Hahaha....sekarang dia malah marah, katanya pake nyritain dia, ahhh biarin.
Dulu aku pernah melihat ada film tentang Teman Khayalan, Dizzy tidak berwujud kok, tapi aku tau dia ada dalam diriku, selalu bersamaku, dia tidak jahat dan malah lebih baik dariku. Aku tidak mau melepaskannya. Makanya kadang ada orang yang bicara sendiri tapi sebenarnya dia tidak gila. Aku juga sama aku bukan gila, dan Dizzy benar-benar ada.